https://www.suaramedianews.com/–
Filosofi – hallo sahabat suaramedianews.com/
saya tertarik dengan filosofi jawa “URIP IKU URUP” filosofi ini telah
diajarkan oleh para leluhur, ingatan saya mulai menuju kesuatu keadaan sekitar lebih
dari 40 tahun yang lalu dimana saat itu di tempat saya dilahirkan masih kental
dengan adat jawa walapun sebagian sudah dengan cara hidup yang berbeda yang saat itu saya belum pahami,
Simak
terus artikel ini jika anda belum mengetahuinya, karena artikel ini akan sangat
berguna untuk kehidupan kamu kedepannya.
Jawa dalam perkembangan
Budaya Jawa memang erat dengan nilai-nilai kehidupan. banyak terdapat nilai dan
filosofi kehidup yang bisa diterapkan sehari-hari, melalui berbagai sumbernya. biasanya,
sumbernya dapat berasal dari kitab, primbon, cerita rakyat, tokoh pewayangan,
tokoh penting, maupun nilai-nilai yang sifatnya turun-temurun. Salah satu yang
mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita adalah “URIP IKU URUP”
Filosofi
yang tentunya berasal dari jawa, ini adalah salah satu dari kesepuluh filosofi
yang paling pendek yang disampaikan oleh “Semar”
salah satu tokoh pewayangan dalam jawa.
“Urip
Iku Urup”
Urip
yang artinya Hidup
Urup
yang artinya Menyala.
Banyak
falsafah hidup orang Jawa yang saling berkaitan, yang pada intinya adalah
menjaga keharmonisan dengan sesama makhluk di dunia. "Makhluk" di
sini konteksnya bisa sangat luas. memiliki
makna hidup itu hendaknya memberi manfaat baik bagi manusia lain makhluk lain
maupun alam semesta, Dan jangan sampai urup atau nyalanya itu malah menyilaukan
sehingga mengganggu pandangan atau malah membakar.
Kembali ke peribahasa "urip iku
urup", sangat erat kaitannya dengan "urip iku mung mampir ngombe"
(hidup itu cuma sekadar numpang minum).
Jadi pemahaman mendasar orang Jawa
mengenai hidup ini sedemikian dalamnya.
Karena hidup cuma sebentar (sekadar numpang minum), maka hidup harus menjadi
"nyala", baik bagi kehidupan secara pribadi maupun masyarakat secara
umum.
Dari kata-kata diatas, Maka
maksud dari Semar menyampaikan pesan ini
adalah untuk memberitahu masyarakat bahwa dalam hidup kita harus dapat memberi
manfaat bagi orang lain, dengan kata lain, bermanfaat bagi orang lain. Ibarat
lilin yang menyala dengan terang menyinari sekitarnya.
Berikut
ini Filosofi Jawa Urip Iku Urup buat
kehidupan kamu.
* (Hidup Harus Jadi Cahaya.)
Nyala
api yang berada disatu tempat, itu adalah nyala api yang bermanfaat dan berguna,
api pada tungku digunakan sebagai pemanas makanan dan apapun yang bisa.
Sedangkan nyala api pada lilin dan sentir (lampu teplok) nyala api digunakan
untuk sumber cahaya penerangan. Filosofi yang diambil dari peristiwa tersebut
adalah Hendaknya hidup kita adalah hidup yang berguna bagi sesame dana atau
semesta.
* (Tidak Mudah Kesal) Sebagai
manusia biasa tidak mudah untuk menjadi tidak kesal pada orang lain yang kita
anggap tidak sependapat atau bahkan menolak, sangat sulit untuk dilakukan untuk
tidak kesal dalam keadaan tersebut, orang salah sedikit langsung disikat. ntah
dari sindiran maupun dari perilakuan atau bahkan menjadi status whatsapp atau sosial
media lainnya, sanggat mudah membenci sesamanya manusia, kamu sebagai salah
satu manusia harus mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Jangan
mudah terpancing dengan omongan orang. Maka dari itu mulai sekarang coba lah
untuk menjadi manusia yang mudah memaafkan kesalahan sesamanya, meskipun itu
sulit dilakukan, tapi kamu mau melakukannya maka kehidupan kamu akan penuh
dengan ketenangan jiwa. Sebab tidak ada ganjalan batin didalam diri kamu.
* ( Bersemangat Selalu) Filosofi
Jawa Urip Iku Urup juga mengajarkan kamu selalu menyalakan api bersemangat,
Nyala api yang ada juga dapat menggambarkan semangat yang ada dalam diri kita,
sehingga diharapkan semangat tersebut dapat tersalurkan kepada orang-orang yang
ada disekitar kita, sehingga kita menjadi energi positif untuk orang-orang yang
ada.
* (Berbagi Dengan Sesama) Hidup
akan terasa lebih indah, lebih berguna dan lebih damai ketika kamu rajin
berbagi atau sedekah kepada sesama yang sedang membutuhkan bantuan kamu, Terang
Pada kehidupan kamu akan terasa ketika kamu sering bersedekah kepada yang membutuhkan
bantuan kamu.
Ketika
kamu membantu sesama manusia, kehidupan kamu akan terasa sangat indah. Akan
tetapi jangan kamu mengharapkan balasan kebaikan kepadanya, itu lah sebabnya
sangat penting untuk kamu saling membantu dan saling menolong kepada sesama
yang membutuhkan.
*
(Tahan Pada Cobaan Kehidupan) Seperti
lilin yang selalu tahan terhadap segala terpaan angin yang melandanya, begitu
pula dengan kehidupan yang kamu jalani. Kamu harus kuat terhadap cobaan yang
sering menghampiri diri kamu, jangan pernah lemah terhadap cobaan yang
berdatangan setiap harinya.
Belajarlah seperti api lilin, ketika didiamkan dibawah tetap bertahan menyala meskipun banyak angin yang berusaha memadamkannya. Nah itu lah makna dari filosofi Jawa yang dapat mengubahkan kehidupan ini. (sn)