
saramedianews.com-Bandar Lampung. 11 Mei 2023 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berdiri pasca pemilu 2014, diinisiasi oleh beberapa anak muda yang memiliki pemikiran sejalan dalam melihat perkembangan politik terkini serta pandangan politik ke depan. Dengan mengusung semangat rasa solidaritas untuk kemanusiaan serta mengusung jargon sebagai partai anti korupsi dan anti intoleransi, Partai Solidaritas Indonesia menggalang gerakan politik dengan menyasar entitas utama dalam perjuangannya diantaranya;
_Pertama_ , anak muda dengan jumlah nya yg sangat mendominasi di ruang- ruang publik tentu keberadaan nya sangat mewarnai keberlangsungan hidup di masyarakat. Dengan berbagai permasalahannya seperti sulit nya mencari lapangan pekerjaan di tengah besar nya angka pencari kerja semakin dipersulit oleh susahnya mendapat akses pendidikan yang berkualitas karena tingginya biaya pendidikan tentu semakin mempersempit peluang mereka untuk berkarir di dunia kerja. PSI memperjuangkan kesetaraan dalam akses pendidikan yaitu pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimana anak anak muda Indonesia selain harus mendapat pendidikan formal yang baik juga tentu harus mendapatkan akses pendidikan non formal yang baik pula demi menghadapi tantangan global ke depan. Harapannya anak anak muda Indonesia akan mampu bersaing dengan dunia luas untuk terus berkarya dan berprestasi di bidang nya masing- masing. Data BPS tahun 2020 menunjukkan jumlah generasi Z yaitu generasi lahir antara tahun 1997 sampai 2012 mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270,2 juta jiwa. Sedangkan jumlah generasi millenial yaitu generasi yang lahir antara tahun 1980 sampai tahun 1995 jumlahnya mencapai 69,38 juta jiwa atau sebesar 25,87% dari jumlah penduduk Indonesia. Artinya dengan jumlahnya yang begitu banyak diharapkan anak anak muda Indonesia dapat mengambil ruang ruang politik yang akan melahirkan kebijakan kebijakan politik serta mematahkan dominasi _politik gerontokrasi_ yaitu politik yang didominasi oleh orang- orang tua secara usia yang mengelola politik dengan cara lama dan usang. Dengan begitu harapannya anak- anak muda akan membawa masa depan politik Indonesia ke arah yang konstruktif demi masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negaranya.
_Kedua_ , isu perempuan menjadi bahasan yang cukup sentral untuk disoroti. Seiring perkembangan zaman diskriminasi terhadap kaum perempuan telah bertransformasi menjadi sebuah emansipasi. Bagaimana perempuan masa kini juga harus berperan aktif menyampaikan aspirasinya serta mengeksplorasi kemampuan dirinya untuk mendapatkan kesetaraan hak terutama dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan kedudukan sosial di semua bidang kehidupan. Tentu tidak lepas dari peran perempuan yang juga akan menjadi majelis sosial bagi anak anaknya, perempuan juga harus mendapat kesetaraan dalam politik. Undang- undang serta aturan yang membuka ruang politik yang luas bagi perempuan harus mampu dimanfaatkan untuk berpartisipasi dalam segala agenda politik yang bermuara kepada keputusan- keputusan politik di seluruh lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Terbukti pada pemilu tahun 2019 yang lalu PSI sebagai partai yang berkomitmen membela hak- hak kaum perempuan diisi sebanyak 40% calon anggota legislatif nya adalah kaum perempuan sebagai upaya PSI agar nantinya perempuan dapat lebih bersuara serta berperan aktif dalam menentukan keputusan- keputusan politik yang berkaitan dengan kemaslahatan dan hajat hidup orang banyak.
_Ketiga_ , berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia kita yakini bukan atas hasil perjuangan satu kelompok tertentu saja, di dalamnya berbaur berbagai latar belakang agama, suku dan budaya yang beragam bersatu untuk menghadirkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sudah selayaknya di era mengisi kemerdekaan tidak ada lagi diskriminasi dan intoleransi terhadap salah satu golongan tertentu. PSI hadir dengan membawa semangat pluralisme dimana seluruh rakyat Indonesia dapat saling menghargai dan menghormati perbedaan suku, ras, tradisi dan agama dalam seluruh kehidupan bermasyarakat. Berangkat dari semangat itulah PSI lahir dengan memegang teguh konsep trilogi PSI yaitu _menebar kebajikan, merawat keberagaman dan meneguhkan solidaritas.
M. Ivan Afrihansa, S.E. (Ketua Bappilu DPW PSI Lampung)
*(Red)