
SUARAMEDIANEWS.COM, Lampung
Barat - Petani kopi di
Kabupaten Lampung Barat bahagia. Pasalnya jenis robustas harganya terus
naik.
Dinas
Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, memprediksi harga
kopi akan terus merangkak naik.
Seperti saat
ini di Lampung Barat harga kopi jenis robusta harganya hingga mencapai
Rp 38 ribu per kg.
Tidak seperti sebelumnya harga kopi di Lampung Barat hanya Rp 18 ribu sampai Rp
20 ribu per kg
"Dan Kenaikan harga
kopi saat ini tentu menjadi kabar baik untuk petani kopi di Lampung Barat ini,
Apalagi kenaikannya cukup tinggi," ujar Yudha Setiawan Kepala Disbunnak
Pemkab Lampung Barat, Selasa
(30/5/2023).
Yudha mengatakan
bahwa kenaikan harga kopi ini terjadi sejak dua bulan terakhir, saat ini untuk kopi
asalan harganya mencapai Rp 35 ribu hingga Rp 38 ribu per kg, kalau kopi yang
basis grade A, kata dia, sudah menyentuh harga Rp 41 ribu per kg saat ini.
Beda lagi
jika kopi premium atau petik merah bisa mencapai harga lebihi dari Rp 45 ribu
lebih, apalagi kalau sudah mempuyai pasar sendiri. Dan prediksinya harga kopi ini
akan terus terjadi hingga bulan Desember mendatang.
Yudha
menjelaskan, naiknya harga kopi di Lampung Barat dikarenakan sedang terjadi
kelangkaan di beberapa wilayah Lampung Barat, dan kenaikan saat ini merupan
kenaikan tertinggi sepanjang sejarah di Lampung Barat
“Karena
sebelumnya tidak pernah mengalami kenaikan seperti ini,’’tambahnya
Saya
berasumsi ‘’kata Yudha jika ada pengepul kopi yang memiliki strategi
bisnis yang bagus dengan menyimpan hasil panen sebelumnya, misalnya
hasil panen 4 ton 2 ton mereka jual dan 2 ton lagi mereka simpan.’’
“Nah…pasti
secara otomatis produksi yang dijual sedikit, dan bila kopi di petani sudah
habis baru jual kembali yang disimpan,dan rata-rata pengepul besar yang sudah
memiliki jaringan luas” ujar Yudha.
Selain itu
kata dia, kenaikan ini juga disinyalir akibat turunya produktivitas kopi di
Lampung Barat ini, penurunan bisa disebabkan beberapa factor, misalnya kopi di
Lampung Barat ini sudah banyak yang tua, lalu misalnya lagi petani kurang
disiplin dalam hal perawatan tanaman kopi, karena produktivitas kopi mengalami
penurunan di banding tahun-tahun sebelumnya. ,” kata Yudha.
Pihaknya pun
terus mengupayakan agar para petani bisa terus meningkatkan produktivitas dan
menghasilkan kopi yang terbaik. karena selama Disbunnak selalu
memberikan pemahaman-pemahaman dan edukasi kepada para petani terkait
peningkatan produksi kopi Lampung Barat ini.
“Jadi bukan
hanya produktivitasnya saja yang diperhartikan, tetapi kita juga terus
memaksimalkan potensi petani agar terus menghasilkan kopi yang
enak."
“Karena kopi
lampung barat ini memiliki cita rasa khas dan tentunya memiliki citra yang
baik di nasional bahkan di dunia,” pungkasnya.
*(fit)