suaramedianews.com, Artikel
Apa kabar kalian semua ? hari ini saya kembali muncul menyapa kalian semua melalui web suaramedianews.com, karena web ini menyediakan ruang untuk kita berbagi baik melalui cerpen, artikel, puisi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman hidup apapun dan bagaimanapun, tulis dan kirimkan karya kalian ke kontak suaramedianews.com.
Pada kali
ini saya pengen belajar bersama kalian semua untuk memahami nasehat bijak
Bahasa Jawa supaya manusia senantiasa ikhlas beramal serta tidak pamrih dalam
melangkah.
Masih
tentang kalimat pitutur jawa atau paribasan Jawa yang berbunyi NGUNDHUH WOHING
PAKARTI. 2 perihal di atas sangat berkaitan erat satu sama lain dalam kehidupan
kita.
Kalimat-kalimat bijak Bahasa Jawa banyak menyimpan makna yang kadang kita tidak mengerti maksud dari kata-kata tersebut seperti kali ini “NGUNDHUH WOHING PAKARTI”
berarti
seseorang hendaknya memetik buah kerjanya.
“ Kerja
yang baik hendaknya memetik hasil yang baik pula”
“ Kerja
yang kurang baik hendaknya memetik hasil kurang baik pula”
“ Orang
yang tumpul perasaannya tidak akan tumbuh otak kanannya”.
“ Orang
yang bertingkah laku diiringi perasaan yang tajam, otak kanannya akan tumbuh”
“NGUNDHUH
WOHING PAKARTI” sebutan ini mengarahkan dan mengajarkan kepada kita supaya
senantiasa berbuat baik. Karena apa yang kita tanam seperti itu yang akan kita
tuai.
Apabila Kamu menanam angin hingga Kamu hendak menunai badai.
Bila
Kamu menanam budi hingga perbuatan Kamu hendak berbuah kebaikan.
Sebutan
ngundhuh berarti mengambil banyak buah ataupun menggoyang-goyangkan tumbuhan
supaya buahnya jatuh serta bisa diambil.
Hingga
begitu pula “NGUNDHUH WOHING PAKARTI”, suatu kebaikan yang kita tanam hingga
pada saatnya hendak kita petik secara berlipat ganda.
Hanya Tuhan Maha Adil. Maka yakinlah
Tuhan tidak sempat salah dalam berikan balasan kepada tiap perbuatan manusia.
Cuma
saja manusia kerapkali tidak tabah dalam melangkah serta berpikir kurang baik
sangka terhadap nikmat yang diberikan Tuhan
Sehingga
seolah-olah Tuhan sudah salah membagikan reward and punishment terhadap perbuatan manusia.
Nikmat
yang diberikan Tuhan kerapkali dikira manusia selaku laknat Tuhan. Sementara
itu senantiasa terdapat hikmah tersembunyi dibalik tiap peristiwa yang terjalin
dalam hidup manusia.
Nasehat Bahasa Jawa ini pula mempunyai arti kalau balasan Tuhan terhadap manusia tidak wajib muncul di dunia. Terdapat kalanya balasan itu tiba dalam waktu jangka pendek, jangka
menengah, serta jangka panjang.
Bila
Kamu sepanjang ini Kamu telah berbuat kebaikan tetapi Tuhan tidak kunjung
membagikan reward kepada Kamu tetaplah optimis balasan itu hendak muncul dalam
kehidupan Kamu di masa depan.
Apabila
kebaikan itu tidak berbuah pada masa anak-cucu Kamu minimun Kamu sudah menabung
amal buat kehidupan akhirat.
Ayo Sini niatkan hati kita dengan suci serta bersih semata-mata buat berbuat baik kepada sesama.
Ingin
hidup berapa lama di dunia?
Kamu
satu dikala tentu hendak meninggalkan seluruh yang dipunyai dikala ini.
Moga tulisan
menimpa kata-kata bijak Bahasa Jawa ini dapat berikan inspirasi untuk Kamu
dalam menempuh kehidupan yang lebih baik serta lebih bergairah
Ayo kekayaan nilai moral kebudayaan-kebudayaan di semua wilayah kita.