iklan google

Iklan

terkini

FILOSOFI ORANG JAWA

SUARA MEDIA NEWS
8/15/23, 18:42 WIB Last Updated 2024-10-18T12:18:21Z

Illustrasi gambar : google

suaramedianews.com

Filosofi Jawa ini sangat erat kaitannya dengan urusan kehidupan, tetapi sayangnya nilai-nilai tersebut mulai luntur akibat tergerus oleh pergaulan modern.

Supaya kita tidak kurang ingat dengan ajaran nenek moyang, berikut ini adalah kumpulan filosofi orang jawa tentang kehidupan yang diiringi dengan makna serta penjelasannya.

1. Alon-alon Waton Kelakon

Filosofi jawa diatas mempunyai arti "pelan-pelan saja yang berarti selamat" Pasti perihal ini mengarahkan kepada kita yang terutama itu merupakan keselamatan, jangan mengejar sesuatu tetapi tidak mencermati keselamatan.

Pada prakteknya pula kita kerap kali mendengar orang tua kita memakai filosofi jawa ini, paling utama dalam hal bepergian.

Keselamatan memanglah hal utama jika kita bandingkan dengan kecepatan.


2. Sopo Nandur Bakalan Ngunduh

Filosofi jawa ini sangat populer apalagi jadi salah satu peribahasa yang sangat terkenal di Indonesia. "sopo nandur bakalan ngunduh" mempunyai makna apa yang kalian tanam itu yang hendak pula kalian tuai.

Memanglah semacam itu realita apa yang kita upayakan hendaklah itu yang kita miliki atau kita dapatkan.

Jadi artinya berupaya maksimal agar kita dapat memperoleh apa yang kita cita-citakan, jangan kurang, ingat!!... harus dibarengi dengan doa.


3. Urip Iku Urup

Filosofi orang Jawa ini sangat dalam maknanya, seperti sebelumnya telah dirilis oleh media ini juga, "urip iku urup" ialah kita selaku manusia wajib dapat menyalakan orang lain, menyalakan disini diartikan dapat menjadi penolong sesama.

Jadi sinar untuk orang lain dengan metode menebar kebaikan, seperti itulah hidupsesungguhnya, bukankah manusia yang baik itu ialah mereka yang hidupnya berguna buat orang lain.

Semoga kita bisa menirukan filosofi jawa ini.


4. Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko

Filosofi satu ini sangat mendidik, di jawa sendiri merendah telah diajarkan semenjak dini, semacam makna filosofi diatas, Jangan merasa pandai supaya tidak salah arah, serta jangan berbuat curang supaya tidak celaka.

Makna dari perkataan itupula mengarahkan kita untuk berbuat baik, tidak berlagak sombong serta senantiasa rendah hati.

Semoga kita diberi keahlian bisa menjadi seperti manusia yang bisa mengamalkan filosofi ini ya gaes..


5. Suro Diro Jayaningrat, Lebur Dining Pangastuti

Untuk orang jawa sendiri kalimat diatas bermakna sekali, karena watak iri, jahat, angkara murka dan picik biasa diatasi serta dikalahkan oleh tabah.


6. Narimo Ing Pandum

Filosofi jawa ini mempunyai arti kejujuran, keiklasan, ringan tangan dalam bekerja, dimana perihal ini sangat berarti sekali dalam menempuh hidup.

Iklas dalam menerima setiap hasil yang sudah dikerjakan dan sangatlah berarti dalam kata mutiara bahasa sunda Kahirupan.


7. Ojo Adigang, Adigong, Adiguno

Tiap filosofi orang jawa memiliki arti yang sangat baik, tercantum dengan yang satu ini, mempunyai arti yang sangat mendalam bagaimana sepatutnya manusia hidup.

Jaga tatakrama, jangan sombong dengan kekuatan, peran dan latar balik keluarga, memang sepatutnya semacam itulah hidup ini.


8. Wong Jowo Iki Mudah di Tekuk-tekuk

Ungkapan filosofi ini mempunyai arti kalau orang jawa itu mudah untuk di tekuk-tekuk, makna dari tekuk-tekuk itu sendiri merupakan fleksibel, gampang berteman dengan orang lain, tanpa memandang status sosial orang lain.


9. Ngunduh Wohing Pangarti

Tiap orang hendaklah menanggung akibat yang dia perbuat, jadi jangan sempat menyalahkan orang lain apapun yang terjadi pada diri kita sendiri.

Hal ini mengarahkan kita kepada hal yang lebih berhati-hati, bahwasannya kita bertanggungjawab sendiri atas apa yang kita lakukan dari akibat itu.

Filosofi dan kata-kata yang ini juga telah pernah dirilis oleh media ini sebelumnya.


10. Ajineng Diri Soko Lati, Ajining Rogo Soko Busono

Makna dari yang satu ini ialah kehormatan dari manusia itu berasal dari kita sendiri  " Jika ingin dihormati orang maka berhati-hatilah dalam berbicara jangan sampai perkataan kalian membuat orang lain merasa sakit hati.

Dan dari pakaianlah kita bisa dihargai pula tidak harus bagus tetapi rapi dalam berpakaian itu akan membuat orang juga menghargai kalian.


11. Memayu Hayuning Bawana, Abrasta dur Hangkoro

Arti dari kata-kata yang satu ini ialah merupakan manusia wajib bisa mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta wajib bisa melenyapkan atau memberantas watak tamak, serakah serta angkara murka.


12. Datan Serik Lamun Kehalaman Datan Sulit Lamun Kelaman

Manusia kerabkali sangat mudah terbawa-bawa dengan satu peristiwa baik membuat mereka bahagia maupun kebalikannya.

Adakalanya kita wajib dapat belajar dari filosofi ini yang penuh arti, selaku manusia jangan mudah sakit hati tatkala bencana mengenai dan jangan pilu tatkala kehabisan sesuatu.


13. Ojo Kepunyaan Bondho Kang Melok, Ojo Mangro Mudak Kendo

Watak dari seseorang manusia merupakan pelupa, gampang tergiur dengan perihal yang baru serta belum tentu.

Filosofi satu ini menegaskan kita biar dalam menempuh hidup gendaknya jangan tergiur oleh hal-hal yang nampak elegan menawan serta indah dan jangan berfikir mendua supaya tidak kendor hasrat serta semangat.


14. Mangan Ora mangan Singpenting Kumpul

Makan tidak amakn yang penting kumpul, kurang lebih semacam ini arti dari kata-kata itu, bukan tanpa alibi kenapa kita wajib untuk selalu kumpul dengan keluarga, karena supaya dapat bersama menegaskan serta menempuh hidup dengan utuh.


15. Ngeluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho

Bagi kami filosofi ini sangatlah bijak sekali, karena mempunyai arti berjuang tanpa butuh massa, menang tanpa merendahkan dan mempermalukan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kekuasaan, kekayaan apalagi kaya tanpa harta benda.


16. Sak iki Jaman Edan Yen Ora Edan Ora Koman, Sing Bejo Sing Eling Lan Waspodo

Kalimat ini sangat cocok dengan kondisi jaman sekarang dimana dunia semakin modern dan penuh hal-yang tidak karuan dan ada saja kisruh dimana-mana.

Arti dari perkataan diatas merupakan saar era edan, yang gak edan gak bakal kebagian, cuma orang yang ingat kepada Allah serta waspada yang hendak beruntung.


Nah inilah sebagian filosodi jawa yang bisa kita jadikan pelajaran dalam hidup.

Editor : ssn




  

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • FILOSOFI ORANG JAWA

Terkini

Topik Populer

Iklan